Selama bertahun-tahun, Steve Jobs memiliki dampak yang besar di dalam kehidupan dunia teknologi, desain dan bidang-bidang lainnya. Tidak seperti lawan mainnya – pengusaha-pengusaha lain – Steve Jobs memiliki jalurnya sendiri, dan jalur menuju kesuksesan itu kebanyakan orang berkata tidak biasa. Hal tersebut sebenarnya telah diungkap oleh seorang penulis bernama Walter Isaacson yang Kita kenal telah menerbitkan buku berjudul “Steve Jobs”. Namun begitu tidak semua masyarakat Indonesia membacanya dan mengetahui sisi-sisi unik dari kehidupan Steve Jobs hingga bisa mengubah dunia.
Sebelum Apple
Bisa dibilang, Jobs mulai dari tempat dan waktu yang tepat, sehingga mendapatkan keuntungan yang terbaik dari revolusi digital. Sebelum diadopsi oleh Paul Jobs dan Clara Jobs, Steve Jobs dibesarkan di Mountain View. Selain mendapatkan apresiasi dari ayahnya yang memang berbakat, Jobs juga memiliki pengalaman yang tak terhitung jumlahnya dengan menjadi seorang HP engineers dan pengalaman-pengalaman lainnya di California.
Jobs memiliki pikiran yang terbuka mengenai ide-ide baru dan juga kemauan untuk membawa ide-ide tersebut ke dalam suatu tahapan yang tidak biasa. Terkadang, pandangan eksperimental orang sekitar tidak menyetujui akan hal tersebut. Selama studinya di Reed College dan studi-tudi lainnya, Jobs belajar mengenai kaligrafi, yang tentunya menyangkut dengan Islam di negara-negara Timur. Meski Jobs putus kuliah, Ia terus mencari guru – Ia pergi ke India pada tahun 1974 – dan mentor pula untuk membantu menumbuhkan keahliannya. Sehingga salah prasangka jika Jobs bisa sukses dengan mudah meski keluar dari kampusnya.
Selama tahun 1970-an, Jobs merupakan satu dari sekian banyak orang California yang tertarik mengenai teknologi baru. Sedangkan pasangannya di Apple, yaitu Steve Wozniak lebih menyukai bidang teknik. Selain itu ada pula yang menyebutkan bahwa Jobs tertarik terhadap komputer yang terintegrasi.
Kemunculan Apple dan seterusnya
Setelah awal-awal karirnya di bidang teknologi baru mencapai hasil yang baik, semisal berhasil menjual produk Blue Box, Jobs dan Wozniak mulai membangun komputer. Tahun 1975, Jobs mempresentasikan komputer pertama kepada sekelompok penggemar teknologi. Acara tersebut bisa dikatakan berhasil, namun kebanyakan penonton tidak sangat terkesan. Hal tersebut memunculkan sikap skeptis Steve Jobs terhadap survei pelanggan.
Namun untungnya, Jobs bertekad untuk menjual produk tersebut dan segera mendapatkan pelanggan. Hingga pada tahun 1980-an, Apple Computer muncul menjadi perusahaan berkembang. Apple Computer II mulai laku. Selama tahun 1980, rekor Jobs bisa dibilang campuran. Namun begitu hasil baik tersebut juga memiliki banyak kendala.
Melihat kembali pada tahun-tahun awal kemunculan Apple, kegembiraan Jobs terhadap teknologi ternyata bisa mengubah dunia dengan jangkauan yang begitu besar. Komputer Apple telah benar-benar mendapat pengakuan di seluruh dunia. Reputasi perusahaannya pun sudah tidak bisa terelakan dan bisa dibilang merupakan warisan dunia yang tak lekang waktu. Seperti yang Kita tahu, sekarang, tahun 2015, Apple Watch baru saja mendapatkan sebuah penghargaan 2015 iF Design Awards.
Kita bisa memetik perjalanan Steve Jobs hingga dapat mengubah dunia teknologi sampai saat ini. Kebanyakan dari Kita menganggap bahwa kuliah tidak perlu, dengan alasan Steve Jobs pun bisa melakukannya dengan mudah. Itu salah besar, seperti yang Kita ketahui sebelumnya, Ia belajar dari banyak guru, termasuk pengalaman.
Leave a Reply