Cara Mengobati Penyakit Leukemia – Dalam beberapa tahun terakhir, para ilmuwan telah mendapatkan banyak kemajuan dalam pengobatan leukemia akut. Namun pengobatan yang paling utama masih dipegang oleh kemoterapi. Sedangkan sebagian besar pasien memilih untuk menggunakan kemoterapi dosis tinggi dengan transplantasi sel induk. Pengobatan untuk setiap leukemia sendiri berbeda, tergantung dari jenis dan kondisinya. Untuk lebih jelas mengenai hal ini, mari Kita simak beberapa cara mengobati penyakit leukemia.
- Kemoterapi
Kemoterapi berarti mengobati menggunakan obat anti-kanker. Tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan semua sel-sel kanker. Nantinya obat-obatan dari kemoterapi tersebut akan menghentikan pertumbuhan sel-sel kanker, sekaligus perkembang biakannya.
Obat kemoterapi biasanya diambil dari intravena, dimana pasien akan disuntik atau dimasukkan zat obatnya melalui vena. Untuk menghindari suntikan berulang, dokter akan menggunakan kateter pada pembuluh darah. Selain itu, obat-obatannya pun dapat ditambah menggunakan cairan infus yang melekat pada kateter.
Selain menggunakan cairan, obat kemoterapi juga ada dalam bentuk tablet dan jenis leukemia limfositik kronis adalah yang paling umum menggunakan cara ini. Sedangkan untuk waktunya sendiri, sebagian orang mungkin butuh beberapa minggu di rumah sakit. Namun sebagian lainnya dapat tinggal di rumah, namun tetap harus melakukan check-up secara rutin, termasuk perawatan lebih lanjut. Setidaknya ada tiga fase kemoterapi yang harus Anda tahu, yang pertama adalah terapi induksi, lalu terapi konsolidasi dan yang terakhir terapi pemeliharaan.
- Transplantasi sumsum tulang (stem cell)
Hal pertama yang harus Anda tahu, transplantasi stem cell berarti perawatan dengan dosis yang lebih tinggi dibanding kemoterapi. Meski tampak menyakitkan, namun cara ini memiliki tingkat kesembuhan yang lebih tinggi. Efek samping paling umum adalah kelelahan dan risiko yang cukup signifikan. Namun begitu ada pula bentuk baru dari transplantasi, yang bissa disebut dengan nama allograft Mini, yang mana dosisnya lebih rendah dari kemoterapi. Cara kerjanya adalah dengan menggunakan sistem kekebalan tubuh untuk melawan leukemia.
Perlu diingat pula, cara mengobati penyakit leukemia dengan transplantasi sel induk ini jarang digunakan sebagai pengobatan pertama pada pasien anak-anak yang mengidap leukemia limfositik akut. Dokter lebih menyarankan untuk menggunakan kemoterapi, karena biasanya hasilnya lebih baik.
- Imunoterapi dengan interferon
Cara lainnya yang dapat Anda lakukan untuk melawan leukemia adalah dengan interferon. Imunoterapi yang dilakukan oleh dokter ini menggunakan protein interferon, yang mana mampu digunakan sebagai efek anti-kanker. Dahulu cara ini digunakan untuk mengobati leukemia myeloid kronis, namun sekarang sudah kurang umum. Efek paling utama dalam pengobatan ini adalah Anda harus kuat disuntik pada bagian bawah kulit setiap hari. Selain itu, ada gejala-gejala lainnya setelah menggunakan imunoterapi ini, misalnya saja demam, dingin dan berkeringat dengan jangka waktu dua jam setelah dokter melakukan injeksi.
- All-trans-retinoic acid
Cara mengobati penyakit leukemia lainnya yang dapat dicoba adalah dengan menggunakan zat asam. Zat ini merupakan bentuk vitamin A, yang pada umumnya digunakan untuk mengobati jenis leukemia myeloid akut dan biasa disebut dengan nama leukemia promyelocytic. Dampak dari pengobatan ini cukup umum, misalnya saja mulut kering, sakit kepala, kulit kering dan nyeri pada tulang.
Leave a Reply